Ikhtiar, Tawakal, Ikhlas, dan Sabar


Ikhtiar, Tawakal, Ikhlas, dan Sabar bagian dari keimanan terhadap rukun iman ke-6 yaitu beriman kepada Qada dan Qadar.

Beriman pada qada dan qadar berarti yakin sepenuhnya bahwa ada ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk-Nya. Takdir sendiri merupakan ketentuan yang terjadi di alam semesta, yang sama artinya bahwa semua yang terjadi pasti ada takdirinya. Takdir sendiri memiliki dua jenis yaitu takdir mua’llaq dan takdir mubram.

Takdir Mua’llaq. 
Takdir mua’llaq merupakan takdir yang berhubungan dengan ikhtiar atau usaha yang dilakukan oleh manusia. Misalnya seorang anak yang bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Ia belajar dengan tekun untuk mencapai cita-citanya tersebut. Saat dewasa ia akhirnya bisa menjadi dokter sesuai dengan yang ia cita-citakan.

Takdir Mubram.
Takdir mubram merupakan takdir yang terjadi dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Misalnya saja setiap orang memiliki bentuk fisik yang berbeda, ada yang matanya besar dan ada yang matanya sipit.

Bedanya dengan Ikhtiar/Usaha dengan kesombongan dan ketamakan :
IKHTIAR berarti terus berupaya dan berbuat dijalan kebaikan dengan mengharapkan RIDHO dari Allah Swt,. Tidak diam, juga tidak fatalistis. Keyakinannya cukup kuat dan stabil. Sebesar dan semaksimal ikhtiar sebesar itulah hasil. Bukan di jalan yang tidak dibenarkan, apalagi menabrak banyak rambu dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt.

Manusia terbaik berada dijalan Allah Swt yang terus melakukan ikhtiar, yang terus bergerak, memanfaatkan setiap potensi yang dia miliki untuk merebut sebuah kemenangan. Potensi yang termanfaatkan tidak hanya dari fisik tetapi juga jiwa dan raga, juga dari jalur ruhiyah, misal : shalat, zikir, dan doa. Ikhtiar tanpa doa adalah sebuah ke-sombongan. Sebagaimana doa tidak disertai ikhtiar adalah kesia-siaan.

TAWAKAL merupakan keseimbangan dari suatu iktiar. Maka yang tampak setelah ikhtiar maksi maladalah bentuk penyerahan dan pemasrahan pada Zat Yang Menentukan, Allah 'Azza wa Jalla, dengan cara membangun dan mengaransemen peribadatan dan amal saleh.

IKLAS merupakan  paduan dari Ikthiar dan Tawakal yang menghasilkan menerimanya dan ridha serta rela atas setiap keputusan. Mengikhlas kan kejadian dan ketetapan berarti menrelakan ikhtiar dengan legawa. Apa pun yang telah Allah tetapkan pasti sebenar nya untuk kebaikan kita.

Surat Yunus. QS:10:105
وَأَنْ أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.

Surat Az-Zumar.  QS:39:11
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.

SABAR suatu kemampuan menunda kegiatan yang dijalani dalam melakukan Iktiar, tawakal dengan penuh keiklasan dalam ketekunan menjalakan perjalan istiqamah bersamaan dengan apa yang Allah Swt. kehendaki kita,menjadikan kualitas kehidupan yang lebih baik dari apa yang telah ditetapkan dan ditakdirkan-Nya.

Surat Al-Baqarah QS:2;45
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

Surat Al-Baqarah QS:2;153
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.


MAKA 
JANGAN LUPALAH
BERDOA 
MEMINTA HIDAYAH

KARENA MANUSIA TIDAK PERNAH AKAN TAHU KEHIDUPAN KEKAL SETELAH HIDUP DARI KEMATIAN, YANG TERMASUK RUKUN IMAN YANG  KE-6 YAITU :  Iman kepada Qada dan Qadar.


No comments:

Post a Comment