DURHAKA ANAK, Durhaka kepada orangtua (Uquuqul Walidain)

ISTILAH DURHAKA artinya : Melakukan keburukan bahkan hingga sampai berbuat kejahatan. Keburukan : seperti mendzalimi (menyakiti, memfitnah, melaknat, kesombongan, kemunafikan, kekafiran[kemusrykan atau kesyirikan]) sesama manusia, Kejahatan : membunuh, merampas, memakan yang bukan haknya, memutus silaturahmi). Dalam islam Allah Swt. telah menjelaskan dalam Al-Qur'an mana yang dilarang hingga sampai Allah Swt. melaknat dan mengharamkan surga baginya, serta mana yang diperbolehkan atau diridoi oleh Allah swt
Sejak kecil kita selalu diperingatkan untuk tidak bersikap buruk pada orangtua. Jangan sampai menjadi anak durhaka, yang suka membangkang dan menyakiti hati orangtua. Pasalnya, ridho Allah SWT berasal dari ridho orangtua.

TETAPI TIDAK banyak orangtua yang menyadari kalau sikap buruk dan durhaka bukan hanya dilakukan oleh anak kepada orang-tua, kadang tanpa di sadari orang tua juga memiliki keburukan kepada anaknya. Yang mereka anggap sudah dewasa, tahu mana baik dan buruk juga bisa bersikap durhaka pada anak sendiri. Sehingga kadang perbuatan baik tapi menyesatkan.

Maka dari di al-qur'an tidak ada "Dosa Durhaka anak kepada orang tua" ATAU "Dosa  orang tua kepada anak kekal di neraka jahanam". Yang ada hubungan manusia dengan manusia melakukan KEDURHAKAAN DAN KEMAKSIATAN(bukan hanya zina saja) kepada ketentuan Allah Swt. yang menyebabkan KEKAL di neraka jahanam karena dilaknat Allah dan diharamkan surga. 

Dan hubungan manusia dengan manusia juga berarti Hubungan Orang-tua dengan Allah Swt, Hubungan orang tua Allah Swt, Hubungan anak dengan Orang tua dan juga Hubungan anak dengan Allah swt. yang tidak dapat dipisahkan atau mengambil keuntungan sepihak yang dilakukan oleh manusia. Apakah manusia itu mendustakan ayat-ayat dan ketentuan Allah Swt. atau tidak, yang menyebabkan KEKALNYA DIDALAM NERAKA JAHANAM?

BILA manusia itu mendustakan ayat-ayat dan ketentuan Allah Swt., yang al-qur'an sendiri memerintahkan agar menjauhi kesombongankemunafikan, kekafiran[kemusrykan atau kesyirikan]). Maka hanya HIDAYAHLAH yang dapat menyelamatkan mereka, karena Allah Swt juga sudah mengingatkan ;
Surat At-Tahrim.  QS:66;6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

BILA orang-tua dan anak TIDAK BERIMAN/TIDAK MENJAGA KEIMANAN berarti ada kerugian diantara keduanya(anak dan orang-tua), sehingga terjadi ANAK DURHAKA DENGAN ORANG TUA DAN ORANG-TUA DURHAKA PADA ANAKNYA, yang tidak bisa menjaga perintah-perintah dan ketentuan-ketentuan Allah Swt. dikarenakan :
1. Mendustakan Allah Swt, 
2. Mendustakan Rasul, 
3. membelok-belokkan ayat-ayat suci Al-Qur'an 
4. dan ketentuan-ketentuan-NYA, 
seperti orang-orang munafik dan kafir(kemusrykan dan kesyirikan yang ditempatkan ke dalam API-NERAKA yang KEKAL dan BAHAN BAKARNYA BATU DAN MANUSIA. Sehingga menciptakan ketidak harmonisan di dunia dan akherat, yang keduanya(anak dan orang-tua) dapat terjerumus ke dalam api-neraka.

PENYEBAB DURHAKA ANAK (hidup dilingkungan kemunafikan) :
1. Anak yang disebabkan dari tidak dibiasakan kehidupannya dengan kontrol dari Al-Qur'an.
2. Anak yang disebabkan dari kurangnya pendidikan agama.
3. Anak yang disebabkan dari kurangnya keimanan.
4. Anak yang disebabkan dari orang-dua yang durhaka.
5. Anak yang disebabkan dari kehidupan/didikkan yang munafik dilingkungan orang-tuanya.
6. Anak yang disebabkan dari dilingkungan kemunafikan, kesombongan dan ketamakan.
7. Anak yang disebabkan dari lingkungan tempat tinggal(Lingkungan Keluarga/Rumah Tinggal).
8. Anak yang disebabkan karena mendapatkan Fitnah dan Kezaliman dari orang-tuanya.

Dan apalagi bila manusia sudah diingatkan masih berkata :

"DOSA... DOSA GUE KENAPA LO YANG PUSING...." 

ini INTInya manusia sudah tidak dapat menerima/input yang bersifat kebaikan apa lagi harus melakukan perbuatan/kegiatan kebaikan... bila ada melakukan sifat atau perbuatan dalam kebaikan ini hanya menutupi keburukan seperti yang terdapat pada ciri-ciri orang munafik.

Para ulama dan ustadz sepakat :
3 DOSA  BESAR yang menyebabkan KEKAL di neraka Jahanam, yang tidak dapat diampuni, Yaitu :
1. KESOMBONGAN.
2. KEMUNAFIKKAN.
3. KEKAFIRAN(KEMUSRYKKAN atau KEKAFIRAN [KEMUSRYKAN ATAU      KESYIRIKAN])

At-Taubah QS:9;66
لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ
TIDAK USAH KAMU MINTA MAAF, KARENA KAFIR SESUDAH BERIMAN. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.

DAN DOSA BESAR LAINNYA YANG MASIH BISA DIAMPUNI(TIDAK MENYEBABKAN KEKAL DINERAKA) :
1. MEMAKAN HARTA ANAK YATIM(DIAMPUNI BILA DIKEMBALIKAN & BERTOBAT).
2. MEMAKAN HAK ORANG LAIN(DIAMPUNI BILA DIKEMBALIKAN & BERTOBAT).
3. MEMAKAN RIBA (DIAMPUNI BILA DIKEMBALIKAN & BERTOBAT).


Surat As-Saffat.  QS:37;70
فَهُمْ عَلَىٰ آثَارِهِمْ يُهْرَعُونَ
Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu.

NB. = Lihat juga Durhaka orang tua

PENYEBAB DURHAKA ANAK YANG DISEBABKAN OLEH DIRI SENDIRI :
1. Berkata “Ah” dan membentak orang tua.
2. Membuat orang tua bersedih dan menangis orang tua.
3. Menelantarkan dan tidak melayani orang tua.
4. Lebih mementingkan istri dibandingkan orang tua.
5. Memasang muka cemberut di depan orang tua.
6. Tidak menghormati orang tua.
7. Tidak menuruti perintah orang tua.
8. Mencela orang tua.
9. Tidak mengakui mereka sebagai orang tua.

PENYEBAB DURHAKA ANAK YANG DISEBABKAN OLEH ORANG-TUA, kadang tidak bisa melakukan perintah ALLAH SWT, di-akibat-kan kehidupan orang-tua yang durhaka kepada anaknya, ini disebabkan dikarenakan : tidak mau menggunakan Al-Qur'an sebagai kontrol kehidupannya dan kurangnya keimanan dari orang-tua, dan hanya orang-orang yang berimanlah dan bertakwa yang dapat kehidupan dunia dan akherat, seperti yang sudah diingatka pada surat AT-Tahrim QSL66;6 : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;.

Dan bila anak-anak(walaupun sudah dewasa-dewasa atau berkeluarga) bila mendapat kondisi durhaka akibat orang tua, janganlah berputus-asa/frustasi/kecewa dalam hal yang demikian, jalankan saja kehidupan dengan baik, karena durhaka pada orang-tua yang  munafik atau kafir(musryk atau syirik) tidak ada yang menyebabkan KEKAL di neraka, asalkan JANGAN MENDURHAKAI ALLAH SWT.. atau melakukan(hal-hal yang dibenci Allah Swt.) :
1. Kesombongan dan ketamakan dosa yang paling dibenci oleh Allah Swt.
2. Terjerumus dalam Kemunafikkan dan Kekafiran(kemusrykkan atau Kesyirikan). Memakan Riba.
3. Memakan Riba.
4. Tidak Membayar hutang (karena itu memakan yang bukan haknya)
5. Membunuh/mendzalim orang tua atau orang Mu'min.

Karena kondisi demikian kita sudah tidak dapat melakukan hal apapun, hanya bisa mengharapkan turunnya tangan Allah Swt. yang sedang menguji kita dengan hubungan orang-tua yang kurang beriman, hanya dapat menunggu Allah Swt. yang dapat membolak-balikan hati manusia. Sesuai dengan firman Allah Swt. antara lain :

Surat Al-Fath. QS:48;4
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَع إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

CATATAN :
Semua kehidupan yang ada di alam semesta ini
 termasuk yang terdapat di muka bumi ini  
semua atas IZIN ALLAH SWT,   
tetapi semua izin Allah Swt.
ada bukan termasuk RIDHO yang diizinkan ALLAH SWT,
karena untuk mendapatkan RIDHO
ada SOP, PROSEDUR dan KETENTUAN ALLAH SWT. 
 yang harus dilakukan, termasuk cara-cara ber-TOBAT.

SEBAGAI GAMBARAN : 
1. Durhaka Anak (bukan melakukkan kedzalim membunuh atau mencelakai atau fintah) tetapi akibat  ulah dari orang-tua (pelajarilah) itu bagai perintah sholat, gambaranya jika meninggalkan sholat yang telah lalu atau katakan bulan lalu,  Bagaimana caranya bisa membalas atau menutup sholat yang ditinggalkannya 2hari lalulah atau bulan lalulah? padahal pada waktu meninggalkan sholat sedang sibuknya melaksanakan pekerjaaan yang sangat penting sehingga tidak dapat melaksanakan sholat serta sangat menyesali dan terbayang-bayang. Apa yang harus dilakukan?.

2. KISAH TENTANG HIDAYAH JURAIJ yang jadi FITNAH, 
Juraij, sosok pemuda shalih dari kalangan bani Israil yang menjadi buah bibir kaumnya karena ketaatannya. Suatu ketika, saat Juraij sedang shalat di dalam mihrab, ibundanya memanggil. Hati pemuda ni pun berbisik penuh kebimbangan, “Ya Allah, manakah yang harus kupilih, shalatku ataukah menjawab panggilan ibuku?” Ia pun memilih untuk meneruskan shalatnya. Kejadian serupa terulang keesokan harinya. Rupannya sikap Juraij yang tidak menjawab panggilan ibundanya, membuat sang Ibu kecewa dan marah. Akhirnya terucaplah sebait doa(laknat) dari kedua bibirnya, “Ya Allah, jangan kau wafatkkan Juraij sebelum ia bertemu dengan wanita pezina”. Doa sang Ibu menjadi kenyataan, 

HIDAYAH DARI ALLAH :
HIDAYAH dari allah saja (karna memenuhi panggilan Allah Swt.) menimbulkan fitnah di dunia oleh manusia tidak bertanggung jawab seolah-olah Juraij durhaka pada orang-tua.
Dan Juraij dituduh berzina dengan seorang pelacur hingga si wanita melahirkan bayi. Hanya saja kuasa Allah, Juraij (HIDAYAH diberi langsung atau tidak memohon atau menjumput diberikan kepada Juraij) karena menjalankan perintah Allah Swt. sehingga mendapatkan hidayah, yang membuat sang bayi mampu berbicara dan menjelaskan siapa sebenarnya ayah sang bayi. Juraij pun terbebas dari tuduhan berzina. Yang merupakan HIDAYAH dari Allah swt.

PADAHAL SESUNGGUHNYA INI ADALAH  FITNAH :
Kenapa fitnah? Karena ini akibat ibunya me-LAKNAT(Doa keburukan) yang diucapkan ibunya saat kondisi emosi. Ibunya melaknat “Ya Allah, jangan kau wafatkkan Juraij sebelum ia bertemu dengan wanita pezina”, ini merupakan laknat (doa keburukan). Dan orang yang mendengar memfitnah Juraij durhaka dengan orang tuanya, agar manusia meninggal perintah allah swt. yang sedang dikerjakannya.

Kisah ini sebenar menjelaskan tentang HIDAYAH dan LAKNAT YANG MENJADI FITNAH (bukan durhaka pada orang-tua karena mengerjakan Sholat) :
INTINYA dalam Kisah Juraij bila seseorang ada atau sedang kondisi dalam emosi JANGANLAH SAMPAI MELAKNAT(lihat bahaya LAKNAT), kecuali kondisi yang dibolehkan melaknatnya seperti melecehkan agama islam ATAU terdzolimi ATAU pemimpin yang telah membunuh 1000 umat mu'min(Misalnya). 

Coba kita bayangkan BAHAYANYA LAKNAT bila keduanya IBU dan ANAK dalam kondisi emosi dan saling melaknat(doa keburukan), seperti misalnya : IBU dan ANAK melaknat dengan ucapan yang sama : "semoga kalian kekal di neraka jahanam" , MAKA  bila ini terdengar malaikat yang sedang lewat mendengarnya, maka seizin Allah Swt. bisa saja ini terjadi(Walau Allah Swt. tidak meRIDHOinya), maka terjadilah laknat itu. Yang akhirnya IBU dan Anak hidup dalam keKEKALan neraka jahanam yang bahan bakarnya batu dan manusia. Itulah bahaya Laknat(Pelajari tentang laknat), orang yang baik saja dapat terkena LAKNAT dan hanya hidayah Allah swt. yang menyelamatkan, apalagi orang-orang yang mendzalimin.

Jadi sesungguhnya cerita ini menggambarkan tentang HIDAYAH orang yang di LAKNAT, yang inti hanya HIDAYAHlah menyelamatkan kehidupan manusia dari LAKNAT, SANTET, KEDZALIMAN, PENYAKIT, CELAKA dan lainnya tentang keburukan, karena hidayah adalah pemberian  dari keridhoan Allah Swt. atas kuasanya.

MASALAHNYA? 
APAKAH SEBAGAI MANUSIA LEMAH DI MATA ALLAH SWT. BISA TERHINDAR DARI FITNAH DAN KEDZALIMAN?

Maka dari itu lakukanlah kebaikan dengan Ujian yang Allah Swt berikan :
1. Jangan sampai terjerumus dengan kemunafikan dan kekafiran(musrik dan syirik) dan Jangan sampai Membunuh(karena itu juga di haramkan Allah Swt.) akibat orang-tua.
2. Kembali semua dalam kehidupannya yang selalu di kontrol dengan Al-Qur'an(Pedoman Hidup yang tidak diragukan lagi).
3. Ikhtiar, tawalkal, sabar serta iklas perbanyak amal & ibadah mengharapkan RIDHO Allah Swt.
4. Sering berdoa memohon ampun pada Allah Swt. dan meminta HIDAYAH dari Allah swt. (Hanya orang sombong yang tidak pernah berdoa dan memohon)
5. JANGAN MELAKNAT(Pelajari tentang Laknat)
6. TETAP ISTIQOMAH.


ALLAH SWT. mengatakan :
Bakti kepada kedua orangtua(Birrul Walidain)

Surat Al-Baqarah QS:2;215
َسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.

Surat Al-Isra'.  QS:17:23
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَك الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Surat Al-Isra'. QS:17;24
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

Surat Al-Ahqaf. QS:46;15
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Surat Al-Ahqaf. QS:46;16
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَنَتَجَاوَزُ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ فِي أَصْحَابِ الْجَنَّةِ ۖ وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ
Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.

Surat Al-Ahqaf. QS:46;17
وَالَّذِي قَالَ لِوَالِدَيْهِ أُفٍّ لَكُمَا أَتَعِدَانِنِي أَنْ أُخْرَجَ وَقَدْ خَلَتِ الْقُرُونُ مِنْ قَبْلِي وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ وَيْلَكَ آمِنْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَيَقُولُ مَا هَٰذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka".

Surat Al-Ahqaf. QS:46;18
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ
 Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.

Surat Al-Ahqaf. QS:46;19
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا ۖ وَلِيُوَفِّيَهُمْ أَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.

Surat Al-Ahqaf. QS:46;20
وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ
Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik".

RENUNGAN 
Sebenarnya kedurhakaan orang-tua atau anak sudah diingatkan berkali-kali dalam al-qur'an dari awal hingga akhir, itu semua karena kehidupan keduanya ada kekurangnya keimanan(ada kedustaan disalah satu rukun iman),, yang berakibat dari emosi sehingga melontarkan LAKNAT(doa keburukan), HIDAYAH  membuat agar bila kehidupan terhindar dari keburukan yang menyebabkan KEKALnya  Neraka Jahanam yang bahan bakarnya batu dan manusia yang telah tercantum di beberapa ayat surat dalam al-qur'an, agar kehidupannya  menjadi orang-orang yang lebih bertakwa dan orang-orang beriman kepada Allah. Swt dan Rasulnya, itulah tujuan HIDAYAH.

HINDARI LAKNAT, KARENA LAKNAT merupakan sebuah doa tapi dalam bentuk keburukan(LAKNAT) bukan untuk kebaikkan, seperti dalam kasus Juraij.

MAKA 
JANGAN LUPALAH
BERDOA 
MEMINTA HIDAYAH

KARENA MANUSIA TIDAK PERNAH AKAN TAHU KEHIDUPAN KEKAL SETELAH HIDUP DARI KEMATIAN, YANG TERMASUK RUKUN IMAN YANG  KE-6 YAITU :  Iman kepada Qada dan Qadar.


No comments:

Post a Comment